RumahMigran.com – Ada begitu banyak cara mengharumkan nama bangsa. Salah satunya adalah dengan mengajarkan ilmu bercocok tanam ke warga Amerika Serikat. Itulah yang dilakukan oleh Syarif, seorang WNI yang menekuni hobi bertani di negara Amerika.
Siapa sangka dari kegemaran bertani di negara Amerika Serikat tersebut, Syarif menjadi bahan perhatian bagi tetangganya. Banyak warga sekitar kediamannya di Philadelphia, tempatnya tinggal sekarang, berguru tentang ilmu bercocok tanam kepada pria asal Magelang, Jawa Tengah ini.
Bertani di halaman rumah sendiri
Syarif sudah sembilan tahun tinggal dan bekerja di kota Philadelphia. Philadelphia adalah kota terbesar di negara bagian Pennsylvania, Amerika Serikat. Walau jauh dari tempat aslinya di Magelang, Syarif tetap meneruskan hobinya bercocok tanam. Cerita awal mula Syarif bertani di negara Amerika tersebar melalui kanal YouTube Andri Indonesia pada 2019.
Syarif memanfaatkan halaman rumahnya seluas 400 meter persegi untuk menanam berbagai jenis sayuran. “Ini saya sudah 9 tahun berkebun alhamdulillah tidak ada apa-apa. Kita kan urban farmer, Buat laboratorium, buat belajar teman-teman,” katanya.
Hobi Syarif menuai perhatian khusus dari tetangganya. Mereka terkesima dengan hobi berkebun Syarif, bahkan mendukung aksinya dengan memberikan gentong berukuran besar.
“Tetangga gimana responnya?” tanya sang presenter.
Baca Juga: Mantan PMI Dan Kuli, Yang Kini Berubah Haluan Menjadi CEO Di Jepang
“Tetangga alhamdulillah welcome. Kita kan alhamdulillah juga hasilnya kita beri ke tetangga-tetangga juga ya. Dan kita juga mengajari juga tetangga-tetangga juga. Ada ini gentong ini dikasih tetangga,” jelasnya.
Menanam sayuran di negara dengan empat musim seperti AS bukan hal yang mudah dilakukan.
“Kadang-kadang musim dingin di sini keras kan. Kan ada air, kandungan air terus kayak batu yang lebih keras,” aku Syarif. Tetapi dia membuktikan bisa mengatasi hal tersebut dengan seringnya memanen sayuran lalu membagikannya ke tetangga meski berbeda budaya.
Bahkan Syarif pernah memenangkan Fatherhood Award dari Maternity Care Coalition pada 2013 atas kegigihannya menjadi petani sayuran di Negara Paman Sam tersebut.
Baca Juga: Kisah Mantan PMI Nonprosedural Malaysia, Sukses Kelola Sekolah Anak Pekerja Migran di Malaysia
Bertani di negara Amerika untuk menjalin persahabatan
Dari yang awalnya untuk pribadi lama kelamaan hobi bertani di negara Amerika Syarif menjadi ajang menjalin persahabatan. Ia kemudian berbagi ilmu kepada warga lokal, mulai dari anak-anak hingga usia dewasa.
“Oh jadi ke sini gitu ya?” tanya sang presenter.
“Iya, dari mana saja. Dari mana saja, dari Amerika, dari Indonesia, dari anak-anak sampai dewasa pada belajar bercocok tanam,” ungkapnya.
Syarif tak lupa membagikan hasil panennya ke orang lain setelah sempat merasa gelisah saat mendapati hasil panennya melimpah ruah. Ternyata, dia baru merasa bahagia setelah berbagi ke sesama.
“Saya itu senang banget ya. Kok bisa menghasilkan, saya bahagia gitu. Tapi kok kebahagiaan saya itu cuma buat saya sendiri sama keluarga, kenapa tidak kepada orang lain? Makanya saya bagikan kepada teman-teman, ke tetangga,” kata Syarif.
Selain hobi bertani, Syaiful juga bekerja tetap di sebuah restoran vegetarian sebagai chef.
Tak hanya itu, ia juga menekuni pekerjaan paruh waktu sebagai pekerja Laundry di hari Minggu. Asal bisa dapat uang halal dan belajar ilmu baru, ia akan jalani pekerjaan tersebut terangnya.