RumahMigran.com – Pembunuh berantai Christopher Wilder sempat membuat geger publik internasional lantaran rekam jejak kejahatannya yang melibatkan 12 wanita muda baik yang hilang atau terbunuh pada 1984. Ia menembak dirinya sendiri pada 13 April 1984 untuk menghindari penangkapan polisi di New Hampshire, Amerika Serikat.
Nama Christopher Wilder sempat masuk ke dalam daftar orang paling dicari oleh Federal Bureau Investigation (FBI) atas dugaan pemerkosaan dan pembunuhan sejumlah wanita. Ia lahir di Australia yang meniti karir sebagai pembalap kaya raya dan bermukim di sebuah perkebunan di Boynton Beach, Florida. Ia juga seorang hobi fotografi.
Kronologi penangkapan Wilder bisa ditarik ke belakang pada 26 Februari 1984. Saat itu pihak kepolisian setempat sedang menyelidiki dugaan penculikan, pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Rosario Gonzales, seorang model paruh waktu. Rosario saat itu menghilang tanpa jejak.
Menyusul Rosario, Elizabeth Kenyon dari Coral Gables juga menghilang pada 5 Maret 1984. Seorang detektif swasta sempat mewawancarai Wilder terkait hilangnya Kenyon. Dari sini kecurigaan bermula terhadap Wilder yang sayangnya saat polisi mulai menyelidikinya, Wilder menghilang.
Wilder berkelana ke seluruh AS untuk mencari target selanjutnya. Ia menerapkan modus berupa membujuk wanita muda cantik di pusat perbelanjaan untuk menjadi model.
Baca Juga: Tegas! Begal Marak Beraksi Disaat Pandemi Corona, Polisi Akan Tembak Ditempat!
Rekam Jejak Kriminal Sebelumnya
Lahir dari keluarga militer, Wilder mempunyai ayah yang seorang perwira angkatan laut AS dengan ibu berkewarganegaraan Australia. Sebelum tersandung kasus pembunuhan Rosario dan Kenyon, Wilder mempunyai beberapa catatan kriminal.
Dia mengaku bersalah telah memerkosa secara berkelompok pada awal 1960 an. Kejadian berlangsung di pantai di Sydney, Australia. Wilder menjalani masa percobaan dan menerima terapi kejut. Hukuman ini pada faktanya hanya memperburuk kecenderungan kekerasan seksualnya.
Pada 1968, Wilder menikah tetapi istrinya memilih pergi hanya seminggu setelah pernikahan mereka. Pada 1969, Wilder pindah ke AS lalu tinggal di Boynton Beach, Florida. Wilder bekerja di bidang properti sembari mengembangkan hobi fotografinya.
Antara 1971 dan 1975, tuduhan terkait pelecehan seksual mampir ke diri Wilder. Seperti yang sempat disinggung di atas, Wilder akan menerapkan modus operandi memancing wanita muda ke truknya dengan iming-iming akan bekerja sebagai model. Tetapi, wanita itu akan dia perkosa dan dibunuh.
Baca Juga: Ditolak Berhubungan Intim, Istri Tega Potong ” Otong” Suaminya
Meski demikian, pembunuh berantai Christopher Wilder tidak pernah masuk ke dalam bui. Hingga sekarang, mayat Rosario dan Kenyon tidak pernah ditemukan sebab FBI menolak menggeledah rumah Wilder yang beberapa kali telah direnovasi.
Pembunuh berantai Christopher Wilder meninggalkan harta pribadi mendekati US$2 juta atau sekitar Rp29 miliar. Tubuhnya dikremasi di Florida. Selain nama-nama korban di atas, Wilder turut terkait dengan pembunuhan dan penghilangan banyak wanita lain, termasuk yang jenazahnya ditemukan di daerah Florida yang sering dikunjungi.
Ada hal menarik saat menggeledah rumahnya. Ditemukan teks novel The Collector terbitan 1963 milik John Fowles. Novel tersebut bercerita tentang seorang pria yang menahan seorang wanita di ruang bawah tanah di rumah pedesaan miliknya.