RumahMigran.com – Gaji TKI di Malaysia mengalami perubahan signifikan pada bulan Mei 2022 ketika pemerintah Malaysia memutuskan untuk menaikkan upah minimum nasional sebesar 25 persen.
Upah minimum yang semula sebesar 1.200 ringgit (setara dengan US$273) dinaikkan menjadi 1.500 ringgit (sekitar US$341), setara dengan sekitar Rp5,1 juta untuk semua sektor bisnis, tanpa memandang wilayah.
Meskipun demikian, pengusaha yang memiliki kurang dari lima karyawan diberikan pengecualian untuk kenaikan tersebut hingga 1 Januari 2023, yang kemudian diperpanjang hingga Juli 2023.
Keputusan ini diambil sebagai langkah antisipasi menghadapi tantangan keuangan yang mungkin dihadapi bisnis pada tahun 2023, seperti yang diungkapkan oleh Menteri Sumber Daya Manusia V. Sivakumar. Perubahan ini memiliki dampak signifikan pada kondisi dan penghasilan para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.
Baca Juga: Cek Resi Pos TKI: Cara Praktis Lacak Pengiriman Pekerja Migran Indonesia
Gaji TKI Malaysia 2023

Di dewan kota atau wilayah kota kota, upah minimum per hari adalah sebagai berikut:
- 57,69 ringgit (US$13,13) per hari untuk pekerja yang bekerja selama enam hari dalam seminggu.
- 69,23 ringgit (US$15,76) per hari untuk pekerja yang bekerja selama lima hari dalam seminggu.
- 86,54 ringgit (US$19,70) per hari untuk pekerja yang bekerja selama empat hari dalam seminggu.
- Untuk pengusaha dengan kurang dari lima karyawan yang berlokasi di dewan kota atau wilayah kota, upah minimum bulanan adalah 1.200 ringgit (US$273) hingga Juli 2023.
Rinciannya adalah sebagai berikut:
- 46,15 ringgit (US$10,51) per hari untuk pekerja yang bekerja selama enam hari dalam seminggu.
- 55,38 ringgit (US$12,61) per hari untuk pekerja yang bekerja selama lima hari dalam seminggu.
- 69,23 ringgit (US$15,76) per hari untuk pekerja yang bekerja selama empat hari dalam seminggu.
- Sementara itu, pemberi kerja dengan kurang dari lima karyawan yang berlokasi di luar dewan kota atau wilayah kotamadya harus membayar upah minimum bulanan sebesar 1.100 ringgit (US$250) hingga Juli 2023.
- Untuk pemberi kerja yang beroperasi dalam bisnis yang diklasifikasikan di bawah Klasifikasi Standar Pekerjaan Malaysia (MASCO), tarif upah minimum adalah 1.500 ringgit (US$341), tanpa memandang jumlah karyawan yang mereka pekerjakan.
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau kini Pekerja Migran Indonesia (PMI), memainkan peran penting dalam perkembangan ekonomi Malaysia. Meskipun banyak TKI yang bekerja keras untuk memberikan kontribusi positif, isu gaji seringkali menjadi sorotan utama.
Baca Juga: Perbedaan Agen TKI Resmi ke Malaysia dan Abal-abal yang Wajib Diketahui Calon Pekerja
Realitas Gaji TKI di Malaysia

Saat ini, gaji TKI di Malaysia masih menjadi topik kontroversial. Banyak faktor yang mempengaruhi besaran gaji, termasuk sektor pekerjaan, tingkat keterampilan, dan pengalaman kerja. Beberapa TKI mungkin mendapatkan gaji yang cukup baik, terutama jika mereka bekerja di sektor-sektor seperti konstruksi, manufaktur, atau jasa.
Namun, tidak dapat diabaikan bahwa ada juga TKI yang menerima gaji di bawah standar. Beberapa di antara mereka bekerja dalam kondisi yang sulit dan tidak sesuai dengan standar internasional. Hal ini sering kali terjadi pada pekerja di sektor informal, seperti pekerja rumah tangga atau pekerja harian.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gaji
1. Sektor Pekerjaan:
Gaji TKI sangat tergantung pada sektor pekerjaan. Pekerja di sektor konstruksi atau manufaktur cenderung mendapatkan gaji lebih tinggi daripada mereka yang bekerja di sektor jasa atau informal.
2. Keterampilan dan Pengalaman:
TKI dengan keterampilan khusus atau pengalaman kerja yang relevan memiliki peluang untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi. Keterampilan yang dicari di pasar kerja Malaysia dapat mencakup keahlian dalam industri tertentu atau kemampuan bahasa yang baik.
3. Negosiasi Kontrak:
Proses negosiasi kontrak dapat memainkan peran besar dalam menentukan gaji TKI. Beberapa TKI mungkin tidak memiliki pengetahuan atau keterampilan untuk bernegosiasi dengan majikan mereka, yang dapat memengaruhi besaran gaji yang mereka terima.
Baca Juga: Pos TKI Tracking, Sistem untuk Jaminan Pekerja Migran di Luar Negeri
Tantangan yang Dihadapi TKI terkait Gaji

1. Kondisi Kerja yang Buruk:
Beberapa TKI mungkin menghadapi kondisi kerja yang buruk, termasuk jam kerja yang panjang, kurangnya fasilitas kesehatan dan keselamatan, serta ketidaksetaraan dalam hal gaji.
2. Kurangnya Perlindungan Hukum:
Meskipun telah ada undang-undang yang mengatur hak-hak TKI di Malaysia, masih ada tantangan terkait penegakan hukum dan perlindungan hak-hak mereka. Beberapa TKI mungkin kesulitan mengakses sistem peradilan untuk menyelesaikan sengketa gaji atau kondisi kerja yang tidak memadai.
Kesimpulan
Dalam kesimpulannya, gaji TKI di Malaysia merupakan aspek yang memegang peranan penting dalam kehidupan mereka yang bekerja di luar negeri. Dinamika pasar kerja dan peraturan yang berlaku dapat memengaruhi tingkat gaji TKI secara signifikan.
Oleh karena itu, penting bagi para pekerja migran dan pemerintah untuk terus memantau perkembangan ini agar dapat mengambil keputusan yang tepat terkait pengelolaan sumber daya manusia dan perlindungan hak-hak pekerja.
Keberlanjutan dialog dan kerjasama antar negara juga menjadi kunci dalam memastikan bahwa gaji TKI di Malaysia mencerminkan standar yang adil dan memadai sesuai dengan kontribusi dan dedikasi mereka dalam membangun perekonomian negara tujuan.