RumahMigran.com – Dalam dunia investasi, istilah dividen dan saham menjadi dua konsep utama yang sering menjadi perhatian para investor. Investasi dalam saham semakin populer di kalangan masyarakat. Salah satu keuntungan yang menarik dari investasi saham adalah dividen . Bagi pemula, memahami apa itu dividen, jenis-jenisnya, dan cara menghitungnya sangat penting.
Penting untuk dipahami bahwa tidak semua perusahaan membayar dividen. Beberapa perusahaan, terutama yang sedang dalam tahap pertumbuhan, mungkin memilih untuk menahan laba mereka untuk reinvestasi dalam bisnis, daripada membagikannya kepada pemegang saham.
Istilah dividen dan saham adalah dua hal penting untuk dipahami Sahabat Migran, terutama jika kamu telah memiliki bisnis yang sedang berkembang. Artikel ini akan menjelaskan secara sederhana mengenai dividen dalam saham, jenis-jenis dividen, dan cara penghitungannya.
Baca Juga: Istilah Return on Investment (ROI) Adalah: Pengertian dan Cara Menghitung
Apa itu Istilah Dividen dan Saham?

Dividen adalah bagian dari laba perusahaan yang diumumkan kepada para pemegang saham. Ini adalah salah satu cara perusahaan membagikan keuntungan kepada para investornya. Dividen biasanya dibayarkan dalam bentuk uang tunai, tetapi bisa juga dalam bentuk saham tambahan. Dividen ini dapat menjadi sumber pendapatan pasif yang menarik bagi para investor.
Penting untuk dipahami bahwa tidak semua perusahaan membayar dividen. Beberapa perusahaan, terutama yang sedang dalam tahap pertumbuhan, mungkin memilih untuk menahan laba mereka untuk reinvestasi dalam bisnis, alih-alih membagikannya kepada pemegang saham.
Jenis-jenis Dividen dan Saham
Ada beberapa jenis dividen yang perlu diketahui oleh para pemula. Setiap jenis memiliki ciri dan keuntungan tersendiri.
1. Dividen Tunai
Dividen tunai adalah bentuk dividen yang paling umum. Perusahaan membayar sejumlah uang tunai kepada para pemegang saham per lembar saham yang mereka miliki. Misalnya, jika perusahaan mengumumkan dividen tunai sebesar Rp 500 per saham dan Anda memiliki 100 saham, maka Anda akan menerima Rp 50.000.
2. Dividen Saham
Dividen saham adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham tambahan, bukan uang tunai. Misalnya, perusahaan mungkin memutuskan untuk membagikan dividen saham sebesar 10%. Ini berarti setiap pemegang saham akan menerima 1 saham tambahan untuk setiap 10 saham yang mereka miliki. Dividen saham ini meningkatkan jumlah saham yang dimiliki oleh investor, tetapi tidak mengubah nilai total investasi.
3. Dividen Properti
Dividen properti adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk aset selain uang tunai atau saham. Ini bisa berupa aset fisik seperti produk perusahaan atau aset lain yang dimiliki oleh perusahaan. Dividen properti jarang terjadi dan biasanya digunakan dalam situasi khusus.
4. Dividen Skrip
Skrip dividen adalah dividen yang ditawarkan dalam bentuk surat utang atau janji untuk membayar dividen tunai di masa depan. Ini sering digunakan oleh perusahaan yang ingin menunda pembayaran tunai tetapi tetap memberikan keuntungan kepada pemegang saham.
5. Dividen Likuidasi
Dividen likuidasi adalah dividen yang dibayarkan ketika perusahaan memutuskan untuk menghentikan operasinya dan membubarkan diri. Dividen ini dibagikan dari hasil penjualan aset perusahaan dan biasanya merupakan pengembalian modal kepada pemegang saham.
Baca Juga: Return On Investment (ROI): Definisi dan Cara Menghitungnya
Cara Menghitung Dividen dan Saham

Istilah dividen dan saham adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, cara menghitung dividen adalah langkah penting untuk memahami potensi pendapatan dari investasi saham kamu. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung dividen, tergantung pada jenis informasi yang Anda miliki.
1. Dividen per Saham (DPS)
Dividen per Saham (DPS) adalah jumlah dividen yang dimiliki untuk setiap lembar saham. Rumus untuk menghitung DPS adalah:
DPS=Total Dividen yang Dibayarkan : Jumlah Saham yang Beredar
Misalnya, jika sebuah perusahaan membayar total dividen sebesar Rp 1.000.000 dan memiliki 10.000 saham yang beredar, maka DPSnya adalah:
DPS = 1.000.000 : 10.000 = Rp100
2. Hasil Dividen
Dividen imbal hasil adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar dividen yang dibagikan oleh perusahaan relatif terhadap harga sahamnya. Rumus untuk menghitung hasil dividen adalah :
Hasil Dividen= Dividen per Saham : Harga Saham X 100%
Misalnya, jika DPS adalah Rp 100 dan harga saham adalah Rp 2.000, maka hasil dividen adalah:
Hasil Dividen = 100 : 2000 X 100% = 5%
3. Rasio Pembayaran
Rasio pembayaran adalah persentase laba bersih yang dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham. Rumus untuk menghitung rasio pembayaran adalah:
Payout Ratio= Total Dividen yang Dibayarkan : Laba Bersih X 100%
Misalnya, jika perusahaan membayar total dividen sebesar Rp 1.000.000 dan laba bersihnya adalah Rp 5.000.000, maka payout ratio adalah:
Rasio Pembayaran = 1.000.000 : 5.000.000 X100% = 20%
4. Dividen Tahunan
Beberapa perusahaan membayar dividen lebih dari sekali dalam setahun, seperti triwulanan atau semi-tahunan. Untuk menghitung total dividen tahunan, Anda bisa menghitung semua pembayaran dividen dalam setahun.
Misalnya, jika suatu perusahaan membayar dividen triwulanan sebesar Rp 50 per saham, maka total dividen tahunan adalah:
Jumlah Dividen Tahunan= 50X4= Rp200
5. Dividen Berdasarkan Persentase Laba
Beberapa perusahaan menetapkan kebijakan untuk membayar dividen berdasarkan persentase tertentu dari laba bersih mereka. Misalnya, sebuah perusahaan mungkin memutuskan untuk membayar 30% dari laba bersih sebagai dividen. Jika laba bersih perusahaan adalah Rp 10.000.000, maka total dividen yang dioperasikan adalah:
Jumlah Dividen=10.000.000 X 30%= Rp3.000.000
Baca Juga: Mengenal Dividen: Pengertian, Jenis, dan Bagaimana Cara Menghitungnya
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividen dan Saham

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan dalam membayar dividen. Memahami faktor-faktor ini dapat membantu investor untuk mengambil keputusan yang lebih baik.
1. Laba Bersih
Laba bersih merupakan faktor utama yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Perusahaan yang memiliki laba bersih tinggi cenderung mampu membayar dividen yang lebih besar.
2. Kebijakan Dividen
Setiap perusahaan memiliki kebijakan dividen yang berbeda-beda. Beberapa perusahaan mungkin memiliki kebijakan untuk membayar dividen tetap setiap tahun, sementara yang lain mungkin membayar dividen berdasarkan persentase tertentu dari laba bersih.
3. Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi juga dapat mempengaruhi pembayaran dividen. Dalam situasi ekonomi yang sulit, perusahaan mungkin memutuskan untuk menahan laba dan tidak membayar dividen untuk menjaga likuiditas mereka.
4. Reinvestasi
Beberapa perusahaan mungkin memilih untuk menahan laba mereka dan menggunakannya untuk berinvestasi kembali dalam bisnis. Ini biasanya terjadi pada perusahaan yang sedang dalam tahap pertumbuhan.
5. Struktur Modal
Struktur modal perusahaan juga mempengaruhi pembayaran dividen. Perusahaan dengan tingkat utang yang tinggi mungkin memiliki kebijakan dividen yang konservatif untuk menjaga kesehatan keuangan mereka.
Baca Juga: Belum Juga Kaya? Mungkin Kebiasaan Kamu Buruk Ini Bikin Sulit Sukses
Kesimpulan
Dari kalimat di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai istilah dividen dan saham bahwa dividen merupakan bagian keuntungan perusahaan yang diumumkan kepada pemegang saham sebagai ketidakseimbangan atas investasi mereka, sementara saham adalah instrumen kepemilikan dalam suatu perusahaan yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk mendapatkan dividen dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan perusahaan.
Dividen merupakan salah satu keuntungan utama yang bisa didapat dari investasi saham. Memahami jenis-jenis dividen dan cara menghitungnya adalah langkah penting bagi pemula untuk memaksimalkan potensi pendapatan mereka dari investasi saham.
Dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pembayaran dividen, investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dan mengembangkan portofolio investasi yang lebih menguntungkan.
Dalam investasi saham, selalu penting untuk melakukan penelitian dan analisis yang mendalam sebelum membuat keputusan investasi. Dengan pengetahuan yang cukup tentang dividen dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Sahabat Migran dapat menjadi investor yang lebih bijak dan sukses. Semoga bermanfaat!







