RumahMigran.com – Pengusaha Bumbu Instan Dapur; Hobi terkadang mengantar seseorang menjadi apa yang diinginkannya. Seperti halnya kisah Ali Chamis, dari hobi memasak ia kemudian bekerja di sebuah restoran di Jeddah, Saudi Arabia. Tak dinyana, kini malah sukses menjadi pengusaha bumbu instan dapur khas Timur Tengah di Indonesia.
Menurut Pria pengusaha kelahiran 27 Januari 1970 tersebut, bumbu dapur instan khas Arab buatannya adalah yang pertama dan menjadi pelopor bumbu instan khas Timur Tengah di Indonesia.
Pria tamatan SMA ini mengaku tertarik menggeluti dunia kuliner berawal dari membantu ibunya belanja dan meracik bumbu di dapur sejak kecil.
Setelah itu, Ali sempat bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di restoran Kandara, Saudi Arabia. Nama itulah yang kini menjadi brand usahanya, yakni Al Kandara.
Pada mula usahanya, Al Kandara berkonsep resto dan katering dengan menerima pesanan kecil seperti arisan dan acara keluarga.
Berjalannya waktu, beberapa pelanggannya menyarankan ia untuk membuat bumbu instan khas Timur Tengah. Dan ternyata respon masyarakat begitu baik, penjualan bumbu instan tersebut melebihi target untuk pemula.
Seperti dikutip dari wartakotalive.com, Al Kandara memiliki 8 varian bumbu yakni, Bumbu Nasi Mandhi, Nasi Kebuli, Nasi Briyani, Kabsah, Sayur Marak, Bukhori, Sayur Marak, Dan Saus Pasta.
Hingga saat ini pelanggan tetap Ali adalah katering, restoran, toko oleh-oleh haji, Marketplace hampir seluruh Nusantara.
Serangan Pandemi Covid-19 turut membuat penjualan bumbu instannya agak merosot, khususnya untuk pelanggan katering yang banyak ditutup untuk sementara waktu. Namun, menurut Ali, pemasaran untuk di tempat lain masih stabil.
Untuk pemasaran produk bumbu instannya, Ali menggunakan cara offline (buka toko) dan online. Toko ia mempunyai 7 yaitu di Otista, Jakarta Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Bekasi, Rawakalong, Mataram (NTB), Purwakarta (Jawa Barat), Kudus (Jawa Tengah), dan Sulawesi Selatan.
Untuk online, Bumbu Nasi Mandhi, Nasi Kebuli, Nasi Briyani, Kabsah, Sayur Marak, Bukhori, Sayur Marak, Dan Saus Pasta. Menggandeng para Reseller yang buka toko di semua marketplace seperti Tokopedia, Bukalapak, Blibli, dan Shopee.
Untuk produksi bumbu khas Timur Tengah ini berada di kawasan Jatikramat, Bekasi. Ali mempekerjakan 5 orang pekerja yang sebulan dapat memproduksi 3000-an paket bumbu instan.
Untuk harga jual Al Kandara sendiri bervariasi. Untuk ukuran (200 gram) seharga Rp. 45.000/paket, bumbu rempah (50 gram) seharga Rp, 20.000/paket, dan saus Pasta (500 gram) seharga Rp. 55.000. Untuk beberapa bahan, menurut Ali ia masih mengimpor dari India, yakni bawang bombay dan kapulaga.
Perjalanan merintis usaha yang Ali Chamis geluti hingga berkembang pesat seperti sekarang, banyak memetik banyak hal.
Menurut bapak lima anak ini, dalam usaha harus ada kecintaan dalam bidang yang dijalankan dan ditekuni tanpa ragu.
Serta dibarengi dengan keyakinan serta fokus dan tak setengah-setengah dalam menjalankannya.
Dan yang terpenting adalah doa, dan dukungan dari keluarga, imbuhnya. Kisah inspiratif dari seorang pengusaha bumbu dapur instan khas Timur Tengah yang sukses menjalankan usahanya.