RumahMigran.com – Apa penyebab jatuhnya pesawat China Eastern menjadi pertanyaan yang banyak dicari. Kejadian ini melibatkan pesawat Boeing 737-800 yang berada di bawah naungan China Eastern Airlines.
Saat perjalanan, terdapat 132 penumpang dengan tujuan Guangzhous, Ibu Kota Propinsi Guangdong yang berangkat dari Kunming, Ibu Kota Propinsi Yunnan. Pesawat China Eastern ini meninggakan Kunming tepat pada pukul 13.11 waktu setempat.
Seharusnya, pesawat ini mendarat di Guangzhou pada 15.05, namun mulai hilang kontak saat berada di atas kota Wuzhou, tepatnya di wilayah Otonom Guangxi Zhuang. Diketahui, pesawat ini jatuh di area pegunungan. Berdasarkan keterangan pejabat departemen pemadam kebakaran propinsi, dikatakan tidak ada tanda korban selamat akibat kecelakaan besar ini.
Baca Juga: Peraturan Terbang Tanpa Tes COVID Untuk Perjalanan Domestik
Sempat mengalami penurunan secara cepat
Banyak orang kemudian bertanya-tanya mengenai penyebab jatuhnya pesawat China Eastern. Pihak perusahaan mengatakan bahwa penyebab kecelakaan masih diselidiki dan para ahli pun menganggap bahwa kesimpulan tidak dapat diambil terlalu cepat.
Berdasarkan usia, pesawat ini baru digunakan selama enam tahun. Penggunaan pesawat yang sama di hari sebelumnya juga lancar tanpa kendala. Namun, pada hari itu, pesawat China Eastern sempat mengalami penurunan secara cepat ke 7.425 kaki dan pulih kembali ke ketinggian 8.600 kaki dari ketinggian 29.000 kaki. Tak lama setelahnya, pesawat ini kembali mengalami penurunan.
Baca Juga: Penyelundupan CPMI Malaysia Dicegah Otoritas Polres Karimun
Lewat dari pukul 14.22, Fligh Radar24 sudah tidak mencatat data apa pun lagi dan catatan terakhirnya menunjukkan pesawat ini berada di ketinggian 3.225 kaki dari permukaan laut. Berdasarkan keterangan ahli yang diperoleh The Sun, kemungkinan bahwa pilot tidak berdaya mengendalikan pesawat, apalagi penurunan ketinggian yang terjadi secara drastis dapat membuat para penumpang dan awak pesawat kehilangan kesadaran.
Menurut seorang komentator penerbangan, Sally Gethin, gaya gravitasi yang dihasilkan saat pesawat terjun 6.000 meter dapat menjatuhkan pilot dan data penerbangan menunjukkan sekitar 10 hingga 20 detik ada satu atau lebih pilot yang berusaha menyelamatkan pesawat.
Namun, kesimpulan yang beredar belum dapat dipastikan, terlebih sejauh ini pesawat Boeing 737-800 tercatat memiliki sistem keamanan terbaik. Kecelakaan di tengah masa perjalanan sesungguhnya jarang terjadi. Berdasarkan data Boeing sejak 2011 hingga 2020, 28% kecelakaan terjadi jelang pendaratan, 26% terjadi saat pendaratan, 17% terjadi saat pesawat turun dan 13% kecelakaan fatal terjadi di tengah penerbangan.
Penyebab jatuhnya pesawat China Eastern masih menjadi misteri. Namun, penyelidikan masih akan terus dilakukan hingga menemui titik terang.