RumahMigran.com – Termasuk yang berkaitan adalah dana untuk uji vaksin Corona Wuhan yang sangat besar dibutuhkan, karena wabah virus Corona Wuhan (Covid-19) di tingkat global masih dalam kondisi yang sangat serius.
Berbagai negara telah mengaktifkan suatu standar yang diberi nama “Otorisasi Penggunaan Darurat” (Emergency Use Authorization) untuk mempercepat pengembangan vaksin anti virus tersebut.
Saat ini, telah ada lebih dari 10 vaksin yang dikembangkan dan sedang memasuki tahap pengujian klinis di seluruh dunia. Sedangkan dana untuk uji vaksin tersebut, menelan dana yang sangat besar dalam sejarah Taiwan untuk pengeluaran di bidang kesehatan.
Di negara Taiwan sendiri, telah ada tiga perusahaan besar farmasi yang sedang membuat vaksin dan mengadakan penelitian dan pengembangannya untuk mengatasi virus Corona Wuhan.
Apabila perusahaan-perusahaan tersebut dapat melakukan pengujian klinis pada tahap awal pada bulan Agustus hingga September, maka akan dilanjutkan dengan pengujian klinis tahap kedua pada akhir tahun ini, dan pengujian tahap ketiga pada tahun berikutnya, maka paling cepat vaksin baru akan tersedia pada bulan Februari hingga Maret tahun 2021.
CECC menyebutkan, 30 persen dana awal akan diberikan ketika peserta tes pertama bergabung dengan fase kedua, sementara 20 persen lainnya akan dialokasikan ketika setidaknya 50 persen telah terdaftar.
Supaya dapat memenuhi syarat untuk subsidi, perusahaan harus mendaftarkan setidaknya 40-60 peserta tes untuk uji klinis fase pertama dan lebih dari 3.000 untuk fase kedua.
Maka nantiya, perusahaan yang telah menerima persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) untuk memulai tahap pertama uji klinis sebelum 31 Agustus berhak atas 200 juta dolar Taiwan, sementara yang mendapat persetujuan sebelum 30 September berhak menerima 160 juta dolar Taiwan.
Dan menurut ketentuan yang berlaku di Taiwan, dalam pengujian klinis tahap awal, perusahaan pembuat vaksin harus melakukan pengujian vaksin terhadap 3.000 orang, dan biaya yang harus dikeluarkan untuk pengujian kepada setiap masing-masing orang adalah sebesar NT$ 200.000, sehingga setiap perusahaan harus mengalokasikan dana sebesar NT$ 600 juta.
Sementara itu, Wu Shou-Mei, perwakilan Pemerintah dari Direktur Jenderal Badan Pengawasan Obat dan Makanan Pemerintah Taiwan, mengatakan jika pengujian klinis tahap kedua dan ketiga akan dilakukan secara sekaligus, dan jumlah orang untuk pengujian klinis tahap pertama tersebut akan dikurangi menjadi 1.000 orang.
Tidak hanya itu saja, pemerintah Taiwan tentu juga mengalokasikan dana sebesar NT$ 1 miliar untuk pengujian klinis.
Untuk saat ini, alokasi dana tersebut masih menunggu persetujuan akhir dari Yuan Eksekutif, dan diperkirakan akan diputuskan pada akhir bulan Juli.
Pemerintah Taiwan juga berharap pada kuartal pertama tahun depan, vaksin untuk virus korona Wuhan sudah bisa tersedia untuk masyarakat.
Baca Juga: Belanja Keperluan Sehari-hari Murah Dan Halal Di Jepang, Di Sinilah Tempatnya