RumahMigran.com – Melihat pendidikan yang didapat anak-anak di desanya tidak memadai terutama bahasa Inggris, membuat hati Suprapti seorang mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Hong Kong untuk dirikan sekolah bahasa Inggris gratis.
Apalagi kebutuhan bahasa Inggris di kampung halaman mantan PMI atau itu tergolong tinggi, karena dapat dipergunakan untuk bekal melanjutkan pendidikan atau nantinya seperti dirinya untuk bekerja ke luar negeri.

Wanita berusia 39 tahun itu membuka sekolah Bahasa Inggris tanpa dipungut biaya alias gratis bagi warga desa yang kurang mampu di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Sekolah Bahasa Inggris itu didirikan di rumahnya, di Desa Masaran, Kecamatan Bawang, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Suprapti mengaku, keahliannya berbahasa Inggris didapatkannya ketika menjadi PMI di Hong Kong. Dia yang bekerja selama empat tahun, sejak tahun 2006 hingga tahun 2011 itu, memiliki semangat belajar yang tinggi.
Semangatnya yang tinggi dipicu oleh miskinnya pengetahuan bahasa yang dimiliki warga desanya. Sehingga usai menjadi PMI ia berniat membuka sekolah berbahasa Inggris.
Baca Juga: Bertekad Sukses Di Kampung Halaman, Mantan PMI Malaysia Ini Kaya Berkat Jualan Kacang Tree-G

Walaupun bukan sekolah yang besar, dia berharap, sekolah Bahasa Inggris yang didirikannya dapat memotivasi warga untuk mau belajar sebagai bekal mencari pekerjaan di luar atau dalam negeri.
Saat ini, Suprapti sendiri sudah memiliki 20 murid. Sebagian besar muridnya berasal dari warga kurang mampu. Maka dari itu, Suprapti tidak pernah memungut biaya sepeserpun.
Kemauan mereka untuk belajar Bahasa Inggris saja bagi Suprapti sudah cukup membayar jerih payahnya mengajar.
Kegiatan belajar sekolah Inggris Suparti, dilakukan setelah pulang sekolah. Yakni mulai pukul 14.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.
Baca Juga: Rahasia Sukses Ramdan, Berbisnis Dengan PMI Hasilkan Cuan Banyak!

Walaupun bukan Sekolah Bahasa Inggris yang besar, tetapi di sana tampak sejumlah alat peraga, buku, dan kamus untuk anak anak.
Semua peralatan belajar mengajar dibelinya dengan menggunakan uang hasil keringatnya sendiri selama bekerja menjadi PMI di Hong Kong.
Banyak dari siswa itu mengaku merasa sangat terbantu. Apalagi kegiatan positif yang mereka lakukan tanpa mengeluarkan uang ratusan ribu setiap bulannya.
Baca Juga: Kini Sukses Bangun Usaha Setelah, Berjuang Keras Menjadi PMI di Saudi 10 Tahun

Bagi anak putus sekolah yang ingin mengikuti pelajaran Bahasa Inggris di sekolah itu pun diperbolahkan. Siapa saja yang ingin belajar Bahasa Inggris pun boleh datang ke sana
Meski di desa tempat tinggalnya berada di daerah terpencil, dia bermimpi anak-anak di desanya bisa mahir berbahasa Inggris. Melalui Sekolah Bahasa Inggris ini, dia berharap bisa mendirikan kampung Inggris di desanya.
Meskipun hanya seorang mantan PMI, namun niat dan dedikasinya dirikan sekolah bahasa Inggris gratis untuk anak tidak mampu patut diapresiasi dan diacungi jempol, ia layak menjadi inspirasi.