RumahMigran.com – Wabah COVID-19 telah meluluhlantakkan banyak sektor ekonomi, termasuk yang digeluti oleh Nurchaeti. Tetapi cerita positif beliau layak kami bagi di sini sebab berita bahwa Nurchaeti yang seorang mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) sukses memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya berinovasi dalam berusaha.
Dalam kisah Nurchaeti sang mantan PMI yang sukses luar biasa, Titi, demikian sapaan akrabnya, membagikan beberapa tips tentang bagaimana tetap meraih untung meski sempat kehilangan klien atau pelanggan internasional lantaran wabah COVID-19.
![Nurchaeti Mantan PMI Sukses](https://rumahmigran.com/wp-content/uploads/2021/10/2-47.jpg)
Nurchaeti adalah seorang mantan PMI di Singapura. Tahun 2013 ia memutuskan pulang ke Indonesia dan membuka usaha laundry. Tiga bulan pertama gagal total, hingga akhirnya bisa bertahan dan punya 6 cabang.
Ia lantas membuka usaha camilan yang terbuat dari pisang hingga dapat diekspor ke mancanegara seperti Dubai, Qatar, Prancis, Belgia, Jerman dan Belanda.
Nurchaeti awalnya memiliki perusahaan CV N&N Internasional yang memproduksi keripik buah. Ia mendirikan perusahaan ini pada 2016. Usaha Titi laris diburu konsumen mancanegara. Keunggulannya terletak pada citarasa nusantara pada produk kripiknya. Tercatat konsumen asal Eropa dan Timur Tengah membeli keripik perusahaannya.
Sayangnya, sukses yang Nurchaeti rasakan sebagai pengusaha mantan PMI luar negeri tersebut, sempat ikut terkena imbas adanya pandemi COVID-19. Usaha ekspor kripiknya mulai tersendat sejak Tiongkok mengumumkan kasus COVID-19 pertamanya pada 2019. Sontak, penjualan keripik Titi merosot hingga 70 persen.
Baca Juga: Viral Hanya Lulusan SD, Pekerja Migran Wanita Ini Berhasil Jadi Miliarder Di Mekkah
Memproduksi snack box dan lunch box
![Nurchaeti Mantan PMI Sukses](https://rumahmigran.com/wp-content/uploads/2021/10/3-42.jpg)
Titi tidak patah arang. Ia berinovasi dengan membuat snack box dan lunch box agar usahanya bisa kembali pulih serta tidak memutus nafkah para karyawannya.
“Saya pikir, bagaimana karyawan tidak kehilangan pekerjaan dan tetap menghasilkan? Akhirnya, di tahun 2020, kami bikin divisi snack box dan lunch box,” kata Titi seperti dikutip dari laman Liputan6.com pada Maret tahun ini.
Selain kreatif, Titi berhasil keluar dari zona nyaman dari menjual keripik buah ke menjual snack box dan lunch box tersebut. Ia gigih menekuni usaha baru sehingga sukses mengembangkan bisnis dengan membeli dua ruko bisnis secara tunai.
Cerita mantan PMI Nurchaeti, yang sukses tidak berhenti di situ. Ia tetap mempertahankan karyawan lamanya bahkan membuka lowongan pekerjaan bagi tenaga baru.
Baca Juga: Tak Mau Balik Kerja Di Luar Negeri, Mantan PMI Singapura Ini Malah Sukses Bisnis Jamur dan Raih Omzet Jutaan Rupiah
![Nurchaeti Mantan PMI Sukses](https://rumahmigran.com/wp-content/uploads/2021/10/4-36.jpg)
“Ini hikmah, saya bersyukur karena mendapat kesempatan keluar dari zona nyaman saya,” tambah Titi.
Titi sendiri pernah bekerja selama tiga tahun sebagai seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI). Ia memberdayakan rekan sesama mantan PMI untuk perusahaannya. Sekitar 70% karyawan CV N&N International merupakan PMI yang sudah tidak bekerja lagi. Sedangkan 15% merupakan warga dengan level pendidikan pas-pasan.
Titi membuka ruang selebarnya bagi PMI yang ingin belajar dari keberhasilan usahanya. Kesemuanya tanpa pungutan biaya.
“Kami punya rumah belajar pekerja migran, siapapun yang mau belajar itu silakan, free. Kami ajarkan 1.000 orang tanpa biaya apapun, asal mereka mau belajar,” tutup Titi.