RumahMigran.com – Mau tinggal di Malaysia, tapi belum tahu tentang biaya hidup di Malaysia? Banyak yang bilang jika tinggal di Malaysia biaya hidupnya lebih murah daripada di Indonesia, benarkah hal itu?
Malaysia adalah salah satu negara maju di Kawasan Asia Tenggara yang dikenal kaya akan budaya. Terdapat tiga etnis utama yang mendiami Malaysia diantaranya Tiongkok, India dan Melayu. Banyak Pekerja Migran Indonesia yang memilih bekerja di Malaysia, hal tersebut berkaitan dengan gaji yang relatif lebih besar dibanding di Tanah Air.
Namun, meskipun gaji di Malaysia cenderung lebih besar dibanding Indonesia, ternyata biaya hidup di Malaysia sendiri, ternyata juga lebih mahal ketimbang di Tanah Air.
Mau bukti? buat Sahabat Migran yang punya niat berkerja di Malaysia, penting sekali mengetahui komponen-komponen biaya hidup di Malaysia berikut ini:
1. Tempat Tinggal
Di negara Malaysia, tidak mengenal kos-kosan. Umumnya, para Pekerja Migran Indonesia (PMI) non skill akan tinggal bersama majikannya. Bahkan untuk pekerja pabrik, biasanya akan mendapatkan mess atau asrama karyawan.
Lain halnya dengan Pekerja Migran skill, mereka lebih memilih sewa apartemen atau rumah. Untuk biaya menyewa sebuah apartemen satu kamar di pusat kota adalah sekitar 1.477 Ringgit Malaysia atau sekitar 5,2 juta Rupiah.
Jika menyewa apartemen satu kamar di luar kota, maka biayanya sekitar 954 Ringgit Malaysia atau sekitar 3,3 juta-an Rupiah per bulan. Besaran biaya sewa apartemen atau rumah di Malaysia berbeda-beda. Semuanya bergantung dengan lokasi dan kedekatannya dengan pusat kota.
Baca Juga: 7 Alasan Kenapa Banyak Orang Indonesia Kuliah Di Negara Malaysia
2. Makan
Dalam hal makan, makanan di Malaysia terkenal lebih mahal dibanding Indonesia. Untuk makan di restoran murah saja, Sahabat Migran harus mengeluarkan biaya 10 Ringgit Malaysia atau sekitar 35 ribu-an Rupiah. Di Indonesia sendiri, makan dengan uang 25 ribu Rupiah atau 15 ribu Rupiah, sudah sangat kenyang.
Namun bicara soal minuman, di Malaysia jauh lebih murah daripada di Indonesia. Itu berlaku untuk minuman yang manis-manis seperti teh, kopi dan jus. Sedangkan untuk minuman kemasan atau botol, tetap lebih mahal daripada di Tanah Air.
Alasan minuman manis di Malaysia lebih murah dibanding Indonesia, karena pemerintah Malaysia mensubsidi harga gula di sana. Bayangkan, untuk harga teh manis kita cukup merogoh uang 1,2 Ringgit Malaysia atau sekitar 3,5 ribu-an Rupiah saja.
Pasalnya, gula di Malaysia disubsidi oleh pemerintah. Karenanya, harga teh manis hanya sekitar RM 1,2 atau sama dengan Rp 3,5 ribuan.
Jika mau menghemat, Sahabat Migran dapat masak sendiri dengan membeli bahan-bahan sayuran di supermarket seperti Gian, Lifestyle, Carrefour, dan lain sebagainya.
Baca Juga: 8 Tips Supaya Dapat Beradaptasi dan Bergaul Dengan Warga Lokal Malaysia Dengan Mudah
3. Pakaian dan Laundri
Untuk berpakaian, membeli baju dan celana di Malaysia cenderung lebih mahal ketimbang Indonesia. Untuk harga celana jeans saja sekitar 226 Ringgit Malaysia atau sekitar 800 ribuan Rupiah. Sedangkan di Tanah Air, dengan harga 458 ribuan Rupiah, kita sudah mendapatkan model dan merek bagus.
Sedangkan harga sepatu pantofel di Malaysia sekitar 261 Ringgit atau sekitar 929 ribuan Rupiah. Mahal bukan? Selain belanja pakaian, tentu kita berpikir tentang mencuci pakaian kotor kita. Untuk jasa binatu atau laundri dikenakan biaya sekitar 60 Ringgit Malaysia perbulan, dan tergantung lokasi.
Namun jika tinggal di apartemen, biasanya disediakan fasilitas mesin cuci dan setrika, sehingga dapat menghemat biaya laundri.
Baca Juga: Beberapa Kesalahpahaman Mengenai Negara Malaysia, Yang Tidak Pernah Kita Duga Sebelumnya
4. Telekomunikasi
Di negara Malaysia, ada banyak operator seluler yang beroperasi di sana. Sedangkan batas tarif kartu operator seluler telah ditetapkan oleh Pemerintah Malaysia.
Terdapat kartu operator seluler pra-bayar dan pasca bayar. Keduanya memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Pilihan ada di tangan pemakai.
Biaya penggunaan kartu perbulan sekitar 30 Ringgit Malaysia atau sekitar 106 ribuan Rupiah perbulannya. Itu belum termasuk untuk menelepon ke luar negeri. Untuk mengakalinya kita dapat membeli kartu IDD, tujuannya untuk menelepon dari telepon umum dengan harga murah.
Baca Juga: Menghitung Biaya Hidup Di Malaysia, Yang Tidak Pernah Kamu Bayangkan Sebelumnya
5. Transportasi
Harga bahan bakar di Malaysia masih lebih murah daripada di Indonesia, namun ternyata, ongkos transportasinya lebih mahal.
Biaya perjalanan di Malaysia untuk satu kali rute, sekitar 3 Ringgit Malaysia atau sekitar 10 ribuan Rupiah. Sedang dibandingkan di Indonesia tepatnya di Jakarta, ongkos sekali jalan cukup mengeluarkan ongkos 4 ribuan Rupiah saja.
Untuk naik taksi di Malaysia, tarifnya terbilang mahal. Per satu kilometernya bisa mencapai 2 Ringgit Malaysia atau sekitar 7 ribuan Rupiah, Berbeda dengan Indonesia yang harga perkilometer dimulai dari 4 ribuan Rupiah saja.
Terdapat beberapa moda pilihan transportasi umum di Malaysia seperti di kota Kuala Lumpur dan Selangor. Berikut ini adalah rinciannya:
- LRT: tarif mulai dari 80 sen, 20-70 sen per stasiun berikutnya
- MRT: tarif mulai dari 80 sen, 30 sen- 1 Ringgit per stasiun berikutnya
- Monorail: tarif mulai dari 90 sen, 1-2 Ringgit per stasiun berikutnya
- Bus: tarif mulai dari 80 sen – 1 Ringgit per perjalanan
- BRT: tarif mulai dari 80 sen, 20-60 sen per stasiun berikutnya
- KTM: tarif mulai dari RM 1,50, 30 sen – 1 Ringgit per stasiun berikutnya
- Grab: tarif mulai dari RM 5
- Taxi: tarif mulai dari RM 3
Untuk mengakali hal itu, kita dianjurkan menggunakan kartu Touch n Go untuk mendapat diskon hingga 20% per perjalanan.
Baca Juga: 3 Layanan Untuk Berkomunikasi di Malaysia, Pekerja Migran Indonesia Wajib Tahu
6. Biaya-biaya Lain
Disamping biaya-biaya hidup di atas yang harus dikeluarkan setiap bulannya, kita juga harus menganggarkan biaya untuk kebutuhan lain-lain seperti biaya gaya hidup di luar biaya hidup pokok.
Kebutuhan lain seperti menonton film di bioskop atau nongkrong di kedai bersama teman-teman sesama Pekerja Migran. Harga tiket bioskop di Malaysia berkisar 10 Ringgit Malaysia atau sekitar 35 ribuan Rupiah.
Harga ini tidak jauh berbeda dengan di Indonesia, di beberapa jaringan bioskop yang ada. Kemudian ada biaya berobat ke dokter atau klinik apabila merasa sakit atau tidak sehat.
Baca Juga: Meskipun Terdengar Aneh, 15 Kebiasaan Hidup Di Malaysia Berikut Ini Terbukti Mampu Membuat Malaysia Jaya
Berobat di Malaysia umumnya adalah 40 Ringgit Malaysia atau sekitar 141 ribuan Rupiah, itu belum termasuk menebus obat-obatan. Belum termasuk biaya-biaya tidak terduga lainnya.
Intinya, biaya hidup di Malaysia masih jauh terhitung lebih mahal ketimbang di Indonesia. Meskipun gaji yang diterima per bulannya juga besar, namun pengeluarannyapun juga tinggi.
Jadi tergantung bagaimana kita mensikapinya. Hujan batu di negeri sendiri masih lebih baik, daripada hujan emas di negeri orang. Peribahasa lama yang dapat kita renungkan. Semoga bermanfaat.