RumahMigran.com – Menjadi pekerja migran di Hong Kong juga merupakan salah satu pengalaman Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Hal tersebut disampaikannya pada saat berpidato di sela acara peluncuran aplikasi Jabar Migran Service Center (JMSC) di Gedung Sate, Kota Bandung.
Tepatnya pada tanggal 21 Mei 2022 lalu, Gubernur Jawa Barat yang kerap disapa akrab Kang Emil ini menceritakan pengalamannya. Kang Emil pernah bekerja menjadi arsitek di Hong Kong sebelum akhirnya menjadi wali kota Bandung.
Baca juga: Rekor! Jawa Barat Menjadi Daerah Penyumbang Pekerja Migran Terbanyak
Dirinya menceritakan bahwa kerap berkunjung ke Victoria Park, yakni sebuah taman fenomenal yang menjadi salah satu tempat berkumpulnya para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Hongkong.
Bukan Hanya di Hong Kong, Ridwan Kamil Juga Pernah Bekerja di Beberapa Negara Lain
Gubernur Jawa Barat ini menceritakan pengalamannya saat bekerja menjadi pekerja migran. Tidak hanya di Hong Kong saja ternyata, Kang Emil sempat singgah juga untuk bekerja di Amerika selama 5 tahun lamanya. Sebelum akhirnya bekerja di salah satu perusahaan yang ada di Hong Kong. Dirinya menyatakan jika ia adalah seorang PMI karena memang bekerja di luar negeri.
Baca juga: Pemerintah Lakukan Pemulangan Pekerja Migran Indonesia ke Asalnya
Yang membedakan hanyalah, pada bidang pekerjaannya saja. Bidang pekerjaan yang digeluti Kang Emil memang berdasarkan skilled worker, alias pekerjaan yang berdasarkan keahlian khusus, yakni pada bidang ekonomi kreatif dan arsitektur. Meskipun demikian statusnya tetaplah sama, yakni sama-sama sebagai Pekerja Migran Indonesia.
Kang Emil bercerita, jika ia acap kali bermain dengan para PMI lainnya, saat berada di Hong Kong. Tepatnya di taman Victoria atau Victoria Park yang fenomenal tersebut.
Berdasarkan pengalamannya, ia menilai jika pekerja Indonesia perlu lebih gigih dalam memperoleh informasi terkait dokumen keperluan bekerja di luar negeri. Seperti paspor, visa, pekerjaan, hingga soal pengaduan terkait permasalahan PMI.
Karena keterbatasan fasilitas, maka hal-hal yang berhubungan dengan layanan dan permasalahan PMI pun dilakukannya sendiri dalam mencari solusinya.
Baca juga: BP2MI Lakukan Pencabutan Izin P3MI Yang Memalsukan Dokumen Calon PMI Taiwan
Lebih lanjut Kang Emil menuturkan jika selama kurun waktu lima tahun pengalamannya bekerja di luar negeri sebagai pekerja migran, dirinya merasa tak mendapatkan fasilitas yang memadai dari pemerintah.
Tetapi keadaannya telah berubah dengan sekarang, sebab untuk mencari informasi yang berhubungan dengan PMI, begitu mudah didapat, contohnya dengan cara browsing di internet.
Pada masa sekarang, di saat dirinya menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, Kang Emil ingin pengalamannya tersebut tak dialami juga oleh para PMI lainnya, yang harus merasa kesulitan karena minimnya fasilitas dari pemerintah.
Baca juga: Menaker Ida Fauziyah Tanda Tangani MoU Indonesia-Malaysia Perihal Pekerja Migran Indonesia (PMI)
Untuk itulah, melalui Pemerintah provinsi Jawa Barat memfasilitasi para CPMI dan PMI dengan meluncurkan aplikasi JMSC dengan berbagai layanan yang akan sangat membantu pekerja migran.
Adapun layanan tersebut antara lain mengenai informasi pekerjaan di luar negeri, data pekerja, informasi tentang pelatihan, serta berbagai informasi tambahan yang dibutuhkan para PMI pada saat di luar negeri.
Baca juga: Indonesia Tingkatkan Kesempatan Pekerja Migran di Abu Dhabi Melalui Gelaran (ILM) Tahun 2022
Peluang Kerja di Luar Negeri yang Bervariasi
Dalam kesempatan yang sama Kang Emil juga bercerita jika peluang bekerja di luar negeri sangat banyak. Kesempatan untuk bekerja ke luar negeri sangat terbuka lebar, terutama karena banyak masyarakat Indonesia saat ini yang mahir berbahasa Inggris. Hal tersebut tentu saja sangat memudahkan akses mereka pada saat memilih pekerjaan di luar negeri.
Menurut Kang Emil, Lowongan kerja di era 4.0 cukup bervariatif. Bukan hanya sebatas menjadi asisten rumah tangga, perawat, atau pengurus lansia saja.
Baca juga: BP2MI Banyuwangi Bergerak Cepat Dampingi Proses Pemulangan Kembali Pekerja Migran Indonesia Terkendala di Negara Penempatan
Tetapi, bidang lain pun berpotensi besar bagi para PMI untuk mendapat kesempatan bekerja di sektor tersebut. Beberapa jenis pekerjaan yang dapat PMI lakukan di antaranya adalah web designer, web developer, data grafis, dan masih banyak lainnya.
Dengan adanya aplikasi JMSC, menjadi salah satu fasilitas yang sangat membantu warga Jabar untuk menemukan lowongan kerja di luar negeri dengan lebih mudah dan valid.
Aplikasi JMSC memberikan salah satu pelayanan kepada para PMI tentang aduan dan permasalahan yang berkaitan dengan PMI baik sebelum bekerja, pada saat bekerja dan setelah selesai.
Dalam penuturannya, Kang Emil memberikan motivasi kepada masyarakat jika siapapun dapat bekerja ke luar negeri dan sukses melalui prosedur yang benar dan mudah melalui aplikasi JMSC.