RumahMigran.com – Untuk berkunjung ke suatu negara, kita harus mengetahui budaya dan gaya hidup negara tersebut. Seperti halnya di Singapura, negara ini memiliki budaya dan gaya hidup yang tentu berbeda dengan Indonesia.
Walaupun masih bertetangga dengan budaya yang hampir sama, penduduk di Singapura memiliki gaya hidup yang tentunya berbeda. Untuk bekal pergaulan dan komunikasi selama tinggal di Singapura, kita wajib mempelajarinya.
Singapura penduduknya memiliki budaya yang tidak bisa lepas dari betapa banyaknya percampuran budaya dari beberapa kultur dan etnis.
Seperti Tionghoa, Melayu, India, dan beragam di Singapura. Perbedaan ini menjadikan Singapura negeri yang berkarakter unik.
Nah, perhatikan gaya hidup dan kebiasaan penduduk Singapura dalam pergaulan sehari-hari seperti berikut ini:
Baca Juga: Gaji 10 Juta Sebulan Di Singapura, Tapi Biaya Hidupnya Kok Segini?
Harus Dilakukan!
1. Sebagian Besar Masyarakat Singapura Berbicara Dengan Bahasa Inggris
Gunakanlah bahasa Inggris saat berkomunikasi dengan warga Singapura, karena sebagian masyarakatnya sangat fasih berbahasa Inggris. Selain Bahasa itu, mereka juga menggunakan bahasa Mandarin, Melayu, dan Tamil.
Makanya wajar jika kita sering menjumpai orang Singapura berbicara dengan bahasa yang campur aduk. Bahkan mereka biasa menggunakan bahasa Inggris yang bercampur dengan Melayu, Singlish namanya.
2. Sandal Jepit Adalah Alas Kaki Pilihan
Gaya hidup di Singapura selanjutnya adalah mengenai sandal jepit. Sandal jepit di Singapura adalah lazim, karena sangat cocok digunakan di iklim tropis. Cuaca di sana pun tak mudah diprediksi, bisa saja tiba-tiba turun hujan, meskipun saat matahari masih bersinar terik.
Karena iklimnya sama dengan di Indonesia, Singapura hanya memiliki dua musim. Oleh karena itu, sandal jepit menjadi pilihan utama warga Singapura untuk aktivitas sehari-hari.
Baca Juga: 10 Kebiasaan Unik Yang Ada di Singapura Ini, Banyak Yang Tak Diketahui Orang Indonesia
3. Taksi Di Singapura Tarifnya Teratur dan Terukur
Tarif taksi di Asia terkenal sering naik tarif, apalagi jika ada turis yang menumpangi, tak terkecuali di Indonesia.
Nah, jika sedang berada di Singapura, Sahabat Migran tidak akan bertemu dengan pengemudi taksi yang suka menaikkan tarif seenaknya, karena tarif taksi di sana diatur oleh perusahaan dan pemerintah Singapura dengan baik. Selain itu tarifnyapun di atur berdasarkan argometer.
4. Bisa Menikmati Fasilitas Wi-Fi Hampir Di Semua Tempat
Berada di Singapura tak perlu khawatir kehabisan kuota internet, karena sebagian besar kafe dan restoran di sana menyediakan koneksi Wi-Fi gratis, selain di kafe dan restoran, fasilitas ini juga tersedia di ruang publik seperti perpustakaan dan pusat perbelanjaan yang sering dikunjungi orang dan didukung oleh Wireless@SG–koneksi gratis untuk siapa pun.
Penggunaannya pun sangat mudah, Sahabat Migran cukup memasukkan nomor ponsel untuk mendapatkan kode OTP (One Time Password), setelah itu Wi-Fi langsung dapat dipergunakan.
Baca Juga: Inilah 7 Faktor Kenapa Singapura Menjadi Negara Paling Maju di Asia Tenggara
5. Naik Eskalator? Tetaplah Berada Di Sisi Kiri
Banyak aturan tidak tertulis yang dipatuhi oleh masyarakat Singapura, salah satunya adalah dalam menggunakan eskalator.
Mereka memiliki aturan membiarkan sisi kanan eskalator tetap kosong, hal ini dilakukan salah satunya untuk membantu orang-orang yang sedang berjalan terburu-buru.
Sebab, hal itu merupakan salah satu cara pemerintah Singapura menerapkan budaya sopan santun.
Jangan Dilakukan!
1. Ada Tisu di Meja = Jangan Ditempati
Jika mengunjungi tempat makan (food court) di Singapura, jangan menempati meja yang ada tisu di atasnya.
Karena dalam budaya Singapura, meletakkan tisu di atas meja menunjukkan bahwa meja tersebut telah ada pemesannya.
Bagi orang awam apalagi masyarakat Indonesia ini mungkin terlihat aneh, tapi bagi penduduk Singapura, hal tersebut adalah wajar. Jadi, ingatlah akan hal ini saat Sahabat Migran sedang mencari meja makan di sebuah restoran di Singapura.
Baca Juga: Mengenal Bahasa dan Budaya Singapura, Sebelum Menginjakkan Kaki Di Negeri Singa
2. Tidak Boleh Memberikan Tip Untuk Layanan Apa Pun Yang Ada di Singapura
Saat berada di restoran ataupun kafe atau fasilitas lainnya di Singapura, Sahabat Migran tidak perlu memberikan tip kepada petugas restoran atau layanan lainnya karena itu bukanlah kewajiban pengunjung.
Sebagian besar kafe dan restoran di Singapura sudah memberlakukan biaya layanan 10% di tagihan, sehingga petugas yang melayani pelanggan biasanya tidak menerima tip.
Namun beberapa penduduk Singapura mengatakan, memberikan tip bukanlah hal ilegal, kalian masih bisa memberikan tip kepada seseorang jika hal itu membuat kalian senang.
3. Jangan Duduk Di Kursi Prioritas Dalam Bus dan Kereta Api
Semua bus dan kereta di Singapura menyediakan tempat duduk khusus untuk wanita hamil, orang tua, dan pengidap disabilitas.
Apabila dalam kereta, kursi prioritas sebagian besarnya ditempatkan di sudut dekat pintu, sedangkan kursi di bus ditempatkan di bagian depan.
Penumpang lain akan diminta memberikan kursinya kepada orang yang lebih membutuhkan jika kursi prioritas sudah terisi semua.
4. Kalian Tak Bisa Membeli Alkohol atau Meminumnya di Tempat Umum Setelah Pukul 22.30
Apabila hendak menikmati minuman bir, Sahabat Migran harus meminumnya ditempat berijin. Karena Pemerintah Singapura melarang pembelian dan konsumsi alkohol antara pukul 22.30 malam hingga pukul 07.00 pagi.
Hal itu diberlakukan sejak terjadi keributan pada tahun 2013 lalu di Race Course Road.
Minum minuman beralkohol sambil menikmati pemandangan Singapura memang cocok dilakukan di bar dengan tema rooftop (atap) seperti restoran dan bar Ce La Vi atau bar 1-Altitude.
Kedua tempat ini sudah memiliki izin sehingga tidak akan kena denda jika minum minuman beralkohol di sana.
Baca Juga: 5 Fakta Jika Ternyata, Tinggal Di Singapura Tidak Seenak di Indonesia
5. Merokok Hanya Diperbolehkan di Area Khusus Yang Disediakan
Di Singapura merokok bukanlah hal yang dianggap ilegal, hanya saja ada peraturan ketat yang berlaku.
Sahabat Migran hanya tidak diperbolehkan merokok di dalam ruangan, halte bus, bahkan di jalan setapak. Ada banyak tempat khusus merokok yang disediakan di sebagian besar wilayah.
Hal ini sangat penting untuk diperhatikan, karena jika sampai tertangkap basah merokok di tempat umum, kita akan didenda sebesar SGD$1.000.
Itu tadi beberapa kebiasaan dan gaya hidup di Singapura, yang harus diketahui dan dihafalkan sebagai bekal Sahabat Migran dalam pergaulan dan komunikasi dengan penduduk Singapura.